Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Bantuan LKS-Induktif Dalam Pembelajaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Pada Siswa Kelas XI SMAN-5 Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016

  • Christina Nopriani SMA Negeri 5 Palangka Raya
  • Abudarin Universitas Palangka Raya
  • Akhmad Damsyik Universitas Palangka Raya
Kata Kunci: kemampuan belajar, pendekatan saintifik, pemahaman konsep, laju reaksi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan belajar siswa; (2) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini melibatkan 57 siswa kelas XI Peminatan MIPA SMA Negeri 5 Palangka Raya. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal pretes dan postes, LKS-Induktif dengan pendekatan saintifik, dan pedoman wawancara. Data dikumpulkan melalui tiga tahap, yaitu pretes, pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbantuan LKS-Induktif, dan postes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik rata-rata sebesar 83,14% dengan rincian: (a) kemampuan mengamati sebesar 84,19%; (b) kemampuan menanya sebesar 48,17%; (c) kemampuan mengumpulkan informasi sebesar 89,39%; (d) kemampuan mengasosiasi sebesar 96,09%; dan (e) kemampuan mengomunikasikan sebesar 87,25%. Kemampuan siswa memahami konsep tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan LKS-Induktif rata-rata sebesar 85,09% dengan kategori sangat baik. Proporsi jumlah siswa yang dapat memahami dengan benar pada setiap konsep adalah: (a) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi dengan laju reaksi; (b) sebanyak 92,99% siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (c) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi; (d) sebanyak 57,90% siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (e) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi; (f) sebanyak 73,68% siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan; (g) sebanyak 100% siswa dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi; dan (h) sebanyak 56,14% siswa dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi dan hubungannya dengan energi aktivasi (Ea).

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

SMANegeri 5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

##submission.authorWithAffiliation##

Pendidikan Kimia, Pasca Sarjana, Universitas Palangka Raya, Indonesia

##submission.authorWithAffiliation##

Pendidikan Kimia, Pasca Sarjana, Universitas Palangka Raya, Indonesia

Referensi

Sudyana dkk. 2009. Implementasi Pembelajaran Inovatif dlam Belajar Sains di Sekolah Dasar dan Seekolah Menengah di Kota Palangka Raya. Lembaga Penelitian UNPAR. Palangka Raya.

Sudyana, I. Nyoman. 2006. Pengaruh Model Pembelajaran Melalui Seting Belajar Kooperatif Terhadap Pemahaman Konseptual dan Pemahaman Algoritmik Kimia Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi Doktor. Universitas Negeri Malang, Malang.

Sunarya, Yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk kelas XI SMA/ MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Suwardi. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia untuk SMA & MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Syah, Muhibbidin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Diterbitkan
2018-12-31

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>