Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Usaha Ternak Babi Di Desa Petak Bahandang
Abstrak
Pengembangan usaha peternakan harus disesuaikan dengan potensi daerah, ketersediaan pakan, dan kondisi sosial budaya untuk meningkatkan tingkat keberlanjutan dari usaha tersebut. Beternak babi merupakan salah satu usaha mata pencaharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan menambah pendapatan rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petak Bahandang, Kabupaten Gunung Mas yang memiliki banyak peternak babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam usaha beternak babi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian adalah terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam beternak babi, yaitu kondisi lingkungan, modal awal, ketersediaan pakan, pemasaran, dan jaminan harga.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Alzamakhsyari, L.A. (2015). Analisis Potensi Ternak Babi di Indonesia. Laporan Praktikum.
Ariana, I.N.T., A.W. Puger., A.A. Oka dan N.I.P. Sriyani. 2014. Analisis Ekonomi Usaha Ternak Babi Dengan Pemberian Sekam Padi Dalam Ransum Yang Mengandung Limbah Hotel. Jurnal Ilmiah Peternakan 17(2) : 71-74
Bintarto, R. Prof. Dr. (2011). Interaksi Desa-Kota. Yogyakarta: Ghalia Indonesia BKKBN. (1985). Pelembagaan dan Pembudayaan NKKBS. Jakarta: PUSDIKLAT Tenaga Program BKKBN.
Brown, L. Hindmarsh, R. Mcgregor, R. (2001) Pemanfaatan dan produksi daging babi di Bali. Jurnal online.tata cara pengolahan daging babi bali
Hardyastuti, S. 2011. Kajian Biaya Produksi pada usaha Peternakan babi. Jurnal Sosek Peternakan Unibraw Malang. 12(1): 136-143
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rusadi, Dwiko Septiyadi. 2015. Skripsi: Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Minat Pemuda dalam Beternak Sapi Potong di Desa Bonto Cinde Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng. Makasar: Universitas Hasanuddin
Sinaga S, dan S. Martini. 2010. Pemberian berbagai dosis curcuminoid pada ransum babi periode starter dan efisiensi ransum. Jurnal Ilmu Ternak. 1(10): 95-101
Soeharto, (2015) Manajemen Proyek pengelolaan babi (Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan). Jakarta: Erlangga.
Utomo. (2004). “Pengembangan Ternak Babi Lokal di Indonesia” WARTAZOA Vol. 25 No. 1
Warouw ZM, Panelewen VVJ, Mirah AD. 2014. Analisis usaha peternakan babi pada perusahan “Kasewean” Kakaskasean II Kota Tomohon. Jurnal Zootek 34(1): 92-102
Wunda, A.B, Kaban, A, dan Nalle,A.A. 2014. Kontribusi Usaha Ternak Babi Terhadap Pendapatan Rumahtangga Peternak di Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Nukleus Peternakan (Desember 2014), Volume 1, No. 2: 100 – 107. ISSN : 2355-9942
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Copyright Ⓒ Author