Peranan Media Digital Dalam Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia Di Era Globalisasi

  • Johan Arifin
Kata Kunci: budaya lokal, globalisasi, media digital, teknologi

Abstrak

Era globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak pada penyebaran informasi dapat berlangsung dengan cepat dan meluas, tidak terbatas pada negara-negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga melintasi perbatasan negara-negara miskin dan berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Bagi Indonesia, masuknya nilai-nilai barat merupakan tunggangan gelombang globalisasi bagi masyarakat Indonesia yang merupakan ancaman terhadap budaya asli yang menggambarkan lokalitas khas daerah-daerah di negeri ini. Misalnya, anak kecil bisa saja melihat gambar-gambar porno, remaja yang seharusnya menjadi tonggak budaya bangsa yang menjunjung tinggi hedonisme dan modernitas. Hench, diperlukan strategi-strategi yang justru memanfaatkan peran media digital dalam menangkal pengaruh negatif dari luar akibat globalisasi antara lain website, aplikasi mobile, mobile game, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk basis pendekatan penyebaran budaya Indonesia melalui internet dengan penekanan penyebaran melalui blog dan media sosial, menjadikan media lokal menjadi media nasional dan internasional yang mampu meningkatkan peran budaya lokal di kancah dunia dan akhirnya melaksanakan budaya tandingan, yaitu suatu upaya dari suatu media lokal untuk membendung pengaruh-pengaruh dari luar media dengan menonjolkan ciri khas yang berasal dari masyarakat setempat.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adib, M., 2011. Filsafat Ilmu : Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anabarja, S., 2011. Peran Televisi Lokal dalam Mempertahankan Identitas Lokal di Era Globalisasi Informasi. Global & Strategi, Edisi Khusus : Desember.

Goonasekera & et al, 1996. Opening Windows: Issues in Communication. Asian Mass Communication Research and Information, Issue Singapore.

Lee, 1991. The absorption and indigenization of foreign media cultures: a study on a cultural meeting point of the east and west Hong Kong. Asian. Journal of Communication, pp. 52-72.

Martono, N., 2012. Sosiologi Perubahan Sosial : Perspektif Klasik, Modern, Postmodern dan Postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

McQuail, D., 2000. Mass Communication Theories. s.l.:Sage Publication.

Meilani, 2014. Berbudaya Melalui Media Digital. Humaniora, 5(Oktober), pp. 1009-1014. Movementi, 2013. Traffict Intetrnet di Indonesia Naik Drastis. September(www.tempo.co).

Mubah, S., 2011. Revitalisasi Identitas Kultural Indonesia di Tengah Upaya Homogenisasi Global. Global & Strategis, Edisi Khusus : Desember.

Mubah, S., 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Universitas Airlangga, pp. Volume 24, Nomer 4 Hal 302-308.

Ngafifi, M., 2014. Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Pembangunan Pendidikan : Fondasi dan Aplikasi, Volume 2, p. 1.

Saidi, 1998. Kebudayaan di Zaman Krisis Moneter. Dalam Indonesia di Simpang Jalan. Bandung: Mizan. Saptadi, K., 2008. Membaca Globalisasi dalam Kaca Mata Perang Budaya. Makalah Seminar Globalisasi, Seni, dan Moral Bangsa. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) .

Scholte, J., 2001. The Globalization of World Politics. Oxford. USA: Oxford University Press.

Suryanti, 2007. Antisipasi Strategis Perang Nilai Budaya Lokal di Area Global. Yogyakarta: Bappeda Provinsi DIY.

Wilhelm, A., 2003. Demokrasi di Era Digital. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Diterbitkan
2023-01-11