Analisis Kebutuhan Pengembangan Model Pembelajaran Geografi Berbasis Lingkungan
Abstrak
Latar belakang penelitian ini diawali adanya tuntutan guru profesional dalam mengemban amanah untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan produktif dengan melibatkan peserta didik secara aktif. Proses pembelajaran yang kreatif dan produktif akan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Guru geografi yang menginginkan pembelajaran menyenangkan maka harus menguasai penerapan model pembelajaran berbasis lingkungan. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan berupa analisis kebutuhan dalam pengembangan model pembelajaran geografi berbasis lingkungan untuk menciptakan sekolah menyenangkan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru geografi di Kota Palangkaraya terhadap penerapan model pembelajaran berbasis lingkungan. Permasalahan utama yang diahadapi adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik mengikuti pembelajaran geografi. Di sisi lain, guru mengalami kesulitan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar utama. Penelitian ini merupakan bagian awal dari serangkaian model Research and Development. Dalam studi pendahuluan ini, peneliti memerlukan data persepsi, ketrampilan, dan kesesuaian kurikulum terkait penerapan model pembelajaran geografi berbasis lingkungan untuk menciptakan sekolah menyenangkan. Metode yang digunakan adalah pengisian angket dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian adalah guru-guru geografi di Kota Palangkaraya. Hasil penelitian disimpulkan bahwa persepsi guru dalam mengenai konsep pengembangan model pembelajaran geografi berbasis lingkungan sudah baik. Guru memberikan dukungan informasi mengenai tingkat pemahaman penerapan model pembelajaran berbasis lingkungan berdasarkan pengalaman yang dialami selama mengajar. Ketrampilan guru dalam praktek penerapan model pembelajaran geografi berbasis lingkungan sudah cukup baik, tetapi masih ada yang belum menerapkan sesuai prosedur atau sintak secara sistematis. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang tidak menarik bagi peserta didik. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mampu menjawab tuntutan penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Namun, sebagian besar guru masih mengalami kebingungan dalam mengkolaborasikan materi pelajaran geografi dengan lingkungan alam di sekitar sekolah.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ali, M. 2010. Metodologi dan Aplikasi.Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka.
Beattie, A. E. 2015. Young Child’s Perspectives on Outdoor Play: A Case Study from Vancouver, British Columbia. International Journal of Early Childhood Environmental Education, North American Association for Environmental Education ISSN: 2331-0464 Volume 3.
Borg, Walter R, Gall, Meredith Damien. 1983. Educational Research : An Introduction. New York & London : Longman.
Crawford, Elizabeth, et.al. 2015. Children as “Solutionaries”: Environmental Education as an Opportunity to Take Action. International Journal of Early Childhood Environmental Education, North American Association for Environmental Education ISSN: 2331-0464 Volume 3.
Dick W., & Carey. 2018. The systematic Design of Introduction. Glenview Illionois. Scott Forestman and Company.
King, D. S. 2011. An intensive ICT-integrated environmental learning strategy for enhancing student performance. International Journal of Environmental & Science Education ISSN 1306- 3065 Volume 6.
Harvey, J. 1998. Evaluation Cookbook. Edinburgh : Heriout – Watt University.
Kruger, Marlena and Bester, R. 2018. Mobile Learning : A Kaleidoscope. The Electronic Journal of e-Learning Volume 12 Issue 1 2014, (pp52-76), available online at www.ejel.org.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Phillips, R. 1997. The Developer’s Handbook to In teractive Multimedia (A Practical Guide foe Educational Application). London : Kogan Page.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Copyright Ⓒ Author