Model Pembinaan Kepala Sekolah Melalui Pendekatan Nilai Kearifan Lokal Kakaluargaan Untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

  • Agustina Rahmi Magister Administrasi Pendidikan UNISKA MAB
  • Dwi Sogi Sri Redjeki Universitas Sari Mulia
  • Eshariyani Universitas Palangka Raya
  • Rasuna Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsad Al- Banjari
  • Riska Varna Pariyani Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsad Al- Banjari
  • Antung Latifah Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsad Al- Banjari
Kata Kunci: Model Pembinaan, Nilai Kearifan Lokal, Kakaluargaan, Kompetensi Profesional

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi model pembinaan kepala sekolah  melalui penerapan nilai kearifan lokal dalasan balangsar dada untuk meningkatkan kompetensi profesional guru di SMKN 3 Banjarbaru, impelemntasi, dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat serta solusi yang ditawarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembinaan yang digunakan oleh Kepala Sekolah SMKN 3 Banjarbaru yaitu dengan: melakukan asesmen, menganalisis, memberikan saran, mengevaluasi dan menindaklanjuti, melibatkan guru senior dan memotivasi serta melakukan pengayoman kepada guru. Sedangkan, implementasi model pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah  yaitu dengan: a) melakukan supervise: melakukan pra observasi, observasi, evaluasi dan tindak lanjut; b) pembinaan diluar supervise: berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam upaya peningkatan kompetensi profesional guru. Adapun, solusi yang dilakukan kepala sekolah apabila terdapat tantangan dan hambatan yaitu dengan merangkul, mengikut sertakan guru dalam pelatihan pengembangan profesional guru, memberikan akses dalam pengembangan profesional guru, guru belajar kepada kawan sejawat dan melakukan evaluasi dan umpan balik.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aminah, Dkk. (2012). Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Oleh Kepala Sekolah Pada Smp Negeri 2 Kota Sigli. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesinalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud. (2005). Menetapkan Guru Profesional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Eisner, Elliot W. (2005). Reimagining Schools: The Selected Works Of Elliot W. Eisner. New York: Routledgetaylor And Francis Group.

Fadhilaturrahmi, Dkk. (2018). “Analisis Kemampuan Guru Sekolah Dasar Dalam Implementasi Pembelajaran Tematik Di Sd.” Jurnal Basicedu Vol 2 No 2 (2018).

Fathurrahman, F., Suryana, A. Guru Profesional. (2012) Bandung: Pt Refika Aditama.

Hawi, A. (2013) Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada.

Kunandar. (2007). Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Purwanto. (2005). Tujuan Pendidikan Dan Hasil Belajar. Jakarta: Jurnal Teknodik Depdiknas.

Sahertian, Piet A. (2000). Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Akademik. Jakarta: Bineka Cipta.

Satori, D. (1989). Pengembangan Model Supervisi. Disertasi Doktor SPS IKIP Bandung.

Saudagar, F & Idrus, A. (2011). Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen ayat (1) Bab I Ketentuan Umum Tentang Guru dan Dosen.

Diterbitkan
2024-07-23