Kemampuan Mahasiswa PGSD Universitas Palangka Raya dalam Mengembangkan Cerita Anak Bergambar sebagai Alternatif Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Abstrak
Usia sekolah dasar, rentang 7—12 tahun, menurut teori perkembangan Piaget, berada pada fase operasional konkret. Fase ini merupakan tahap awal seseorang mampu mengembangkan kemampuan berpikir logis mengenai sebuah objek yang bersifat konkret atau nyata. Pada fase ini, anak yang berada pada usia sekolah dasar belum mempu sepenuhnya untuk memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Perlu bantuan alat peraga/media pembelajaran untuk membantu menghubungkan antara realitas dan sesuatu yang abstrak sehingga siswa dapat menghadirkan konsep nyata dari sesuatu yang abstrak. Untuk itu perlu bagi seorang calon guru memiliki kemampuan mengembangkan cerita bergambar sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa PGSD UPR dalam mengembangkan cerita anak bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek observasi adalah mahasiswa Program Studi PGSD Rombel C Angkatan 2022. Data diperoleh dengan melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengembangkan cerita bergambar anak meskipun perlu ada beberapa perbaikan agar mencapai hasil yang lebih baik yang dilihat dari beberapa indikator, seperti kreativitas dan orisinalitas, kualitas penggunaan bahasa, visual dan ilustrasi, struktur dan alur cerita, pengembangan karakter, serta pesan dan nilai moral.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Aryanto, S., Widiansyah, A., & Markum, M. (2019). Kreativitas dalam Pembuatan Sastra Anak Berbasis Ecopreneurship. Indonesian Journal of Primary Education, 3(2), 83–90. https://doi.org/10.17509/ijpe.v3i2.21677
Ega, Rima Wati, 2016. Ragam Media Pembelajaran. Hak Cipta
Fahyuni, E. F., & Bandono, A. (2015). Pengembangan media cerita bergambar sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar. Halaqa, 14(1), 75–89.
Hasanah, Uswatun., & Silitonga, Mirdat., Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar, (Pusat Penelitian Kebijakan Balitbangbuk Kemdikbud, 2020).
Linggasari, E., & Rochaendi, E. (2022). Indonesian Language Learning in Elementary Schools Through Life Skills Education Model. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 13(1), 40. https://doi.org/10.21927/literasi.2022.13(1).40-62
Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, Pendidikan Di Indonesia: Belajar Dari Hasil Pisa 2018, (Jakarta: Balitbang Kemendikbud, 2019).
Satori Djam’an dan Komariah Aan, 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta
Sudjana, N & Rivai, A. (2010). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Susanti, P. (2020). SEKULA The Themes and the Uniqueness of the Malay Language in Segala Cerita Anak Sekula Text berjudul Segala Cerita Anak Sekula. 8(1), 97–108.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Copyright Ⓒ Author