Benang Bintik: Sebuah Eksplorasi Nilai Filosofis dan Konsep Matematis dengan Pendekatan Etnomatematika

  • Laila Rahmawati Universitas Palangka Raya
  • Muhamad Arief Rafsanjani Universitas Palangka Raya
  • Widya Permata Dilla Universitas Palangka Raya
  • Tria Pebrianti Universitas Palangka Raya
Kata Kunci: etnomatematika, motif benang bintik, nilai filosofi, konsep matematis

Abstrak

Pembelajaran matematika yang inovatif memainkan peran krusial dalam memberikan pengalaman belajar yang signifikan. Pendekatan ini dapat diwujudkan dengan mengaitkan konsep-konsep matematika dengan situasi sehari-hari, menjadikan proses belajar lebih relevan dan menarik bagi siswa. Salah satu pendekatan yang bisa diterapkan adalah dengan mengenalkan nilai-nilai budaya lokal, yang tercermin dalam integrasi unsur budaya dalam pembelajaran matematika. Proses ini dikenal sebagai etnomatematika. Pembelajaran yang berbasis etnomatematika dapat terlihat pada berbagai motif batik Benang Bintik, yang merupakan ciri khas batik Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini adalah penelitian eksploratif, yang bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu fenomena atau untuk memahami objek penelitian secara lebih mendalam. Penelitian ini dilakukan di rumah produksi Batik Benang Bintik Paramita yang berlokasi di Jalan Badak XXV, Kelurahan Bukit Tunggal, Kota Palangka Raya. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian, ditemukan informasi mengenai proses produksi batik cap dan batik tulis serta beberapa filosofi yang terkandung dalam motif batik Benang Bintik. Filosofi yang terkandung dalam motif tersebut antara lain pengharapan kepada Tuhan atau leluhur, manusia, dan makhluk lainnya (motif balanga); gambaran tiga tingkatan alam menurut kepercayaan suku Dayak Ngaju (motif batang garing); simbol keberanian, perlindungan, kekuatan, dan identitas masyarakat Dayak (motif talawang); keterikatan antar sesama manusia (motif kalalawit dan motif bajakah kalalawit); serta kebangsawanan dan perlindungan (motif burung enggang). Selain itu, motif Benang Bintik juga mengandung konsep-konsep matematika seperti titik, garis, sudut, bangun datar, dan transformasi geometri. Oleh karena itu, motif ini dapat dijadikan media pembelajaran matematika yang inovatif, kontekstual, dan mendukung pelestarian budaya lokal.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Astuti, S., & Rakhmawati, F. (2024). Explored Ethnomathematics on Silahisabungan Monument. Unnes Journal of Mathematics Education, 13(1), 46–54. https://doi.org/10.15294/11xwmq74

D'Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy of mathematics. For the Learning of Mathematics, 5(1), 44–48

Kudus, I. (n.d.). ISSN 2615-3939 IAIN Kudus http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/jmtk.

Mahuda, I. (2020). Eksplorasi Etnomatematika Pada Motif Batik Lebak Dilihat Dari Sisi Nilai Filosofi Dan Konsep Matematis. Lebesgue, 1(1), 29–38. https://doi.org/10.46306/lb.v1i1.10

Maryati, I., & Priatna, N. (2017). Integrasi Nilai-Nilai Karakter Matematika melalui Pembelajaran Kontekstual. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 333–344. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i3.456

Maskar, S., & Anderha, R. R. (2019). Pembelajaran transformasi geometri dengan pendekatan motif kain tapis lampung. MATHEMA Journal Pendidikan Matematika, 1(1), 40–47.

Rahmawati, L., Nyoto, N., & Pinardi, J. (2024). Benang Bintik: Eksplorasi Etnomatematika Dilihat Dari Unsur Bangun Datar pada Kain Khas Dayak Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 15(2), 271–279. https://doi.org/10.37304/jikt.v15i2.331

Rosa, M., & Orey, D. C. (2011). Ethnomathematics : aspek budaya matematika Etnomatemática : os aspectos culturais da Matematica. Revista Latinoamericana de Etnoatematica, 4(2), 32–54.

Saparuddin, et al. (2019). Integrasi budaya dalam pembelajaran matematika. Jurnal Pendidikan Nasional.

Sudirman, S., Son, A. L., & Rosyadi, R. (2018). Penggunaan Etnomatematika Pada Batik Paoman Dalam Pembelajaran Geomteri Bidang di Sekolah Dasar. IndoMath: Indonesia Mathematics Education, 1(1), 27. https://doi.org/10.30738/indomath.v1i1.2093

Thoibah, A. S., Siregar, S. N., & Heleni, S. (2022). Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Materi Segiempat dan Segitiga untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII SMP/MTs. JURING (Journal for Research in Mathematics Learning), 5(3), 213. https://doi.org/10.24014/juring.v5i3.18295

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Harvard University Press

Wulandari, D. A., & Kusumah, Y. S. (2022). Eksplorasi Konseptual Matematis Pada Batik Trusmi Khas Cirebon Ditinjau Dari Aspek Etnomatematika. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(4), 3556. https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i4.6171

Diterbitkan
2025-02-27