Implementasi Aktivitas Laboratorium Persekolahan Berorientasi Prinsip Merdeka Belajar Sebagai Upaya Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Abstrak
Penelitian ini bertujuan utuk mendukung program pemerintah dalam rangka penguatan prinsip merdeka belajar sebagai upaya peningkatan profil pelajar pancasila melaui laboratorium persekolahan. Penerapan Profil Pelajar Pancasila yang optimal haruslah didukung dengan sarana dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh serta dunkungan seluruh fihak-fihak yang terlibat didalamnya. Salah satuya Kegiatan praktikum dapat menambah pengalaman belajar, di mana siswa secara langsung berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi segala gejala yang menyertainya. Praktikum juga dapat dikatakan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktikkan segala aktifi tas dalam proses Praktikum di laboratorium tidak hanya melibatkan alat dan bahan praktikum saja, tetapi juga harus dilengkapi sarana penunjang agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan aman. Berdasarkan hal tersebut, kami menyediakan buku-buku yang dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan dasar bagi siswa untuk melakukan praktikum di laboratorium. Kegiatan ini di pandang memberikan implikasi terhadap pembuatan Karakter atau ketahanan individu partisipan didik ataupun siswa. Profil Pelajar Pancasila mempunyai tujuan utama ialah terjaganya nilai luhur serta moral bangsa, kesiapan buat jadi masyarakat dunia, perwujudan keadilan sosial, dan tercapaianya kompetensi Abad 21. Di jiwa serta sikap tiap hari di dalam komunitas ataupun profesi, kita wajib mempunyai profil pelajar Pancasila. Pelajar yang diartikan di sini merupakan SDM unggul yang ialah pelajar selama hayat yang mempunyai kompetensi global serta berperilaku cocok nilai- nilai Pancasila. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi profil pelajar Pancasila di sekolah masih kurang optimal dan implikasinya terhadap pembentukan karakter siswa sangat kuat. Sehingga apabila profil pelajar pancaila ini dioptimalkan dalam pelaksanaannya disekolah, maka akan terbentuklah karakter siswa yang pancasilais. Guru yang baik yaitu guru dengan kinerja baik tetapi hanya di dalam kelas saja. Mereka mampu meningkatkan prestasi muridnya, mengajar dengan kreatif dan inovatif, serta mengembangkan kompetensi dirinya. Sedangkan peran Guru Penggerak tak hanya sebatas sukses dalam mengurus kelas yang diampunya. Selain menjadi guru yang baik, Guru Penggerak juga harus memiliki kemauan untuk memimpin, berinovasi, melakukan perubahan. Atas dasar tersebut maka kejarcita hadir untuk mendukung para guru agar menjadi guru penggerak yang professional.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Anita Diah Frasetyana, Imam Sujadi dan Tri Atmojo Kusmayadi, “Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Siswa Pendidikan Matematika Dalam Pembelajaran Mikro”. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika, Vol.3, No. 4 (Juni 2015).
Asril, Zainal. Microteaching. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
Aquami, “Hubungan Kompetensi Guru dan Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di MIN Se-Kota Palembang”, Jurnal Ilmiah PGMI, Vol. 4. No. 1 (Juni 2018).
Barnawi dan M. Arifin. Micro Teaching. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Basori. Keterampilan Dasar Mengajar Pedoman Bagi Calon Guru. Surakarta: UNS, 2018.
Chairul Anwar. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD, 2017.
Cut Fitriani, Murniati AR, Nasir Usman, “Kompetensi Profesional Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran di MTs Muhammadiyah Banda Aceh”. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, Vol. 5. No. 2 (Mei 2017).
Eka Safitri dan Uep Tatang Sontani, “Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Sebagai Determinan Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan dan Manajemen Perkantoran, Vol. 1. No. 1 (Agustus 2016).
Feralys, Novaull. M, “Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP Negeri Dalam Kota Banda Aceh”. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 3. No. 1 (Februari 2015).
Hartanto, T.J., Sinulingga, P., dan Suhartono. 2015. Analisis Pemahaman Konsep IPA (Fisika) Siswa SMP di Kota Palangka Raya. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Fisika di Universitas Palangka Raya tanggal 26 Maret 2015.
Ibrahim, Muslimin. 2012. Seri Pembelajaran Inovatif: Konsep, Miskonsepsi, dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa Press.
Ibrahim. Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi: Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Departemen Pendidikan Nasional.
Kucuzoker, H & Demirci, N. 2008. Pre-Service and In-Service Physics Teachers’ Ideas about Simple Electric Circuits, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4(3), 303-311.
Mae-Toquero, C. (2020). Emergency remote education experiment amid COVID-19 pandemic in learning institutions in the Philippines. International Journal of Educational Research and Innovation (IJERI), 15, 162-176.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Copyright Ⓒ Author